DEKADE – Sekretaris Dispusip PPU Syarifah Asmawati mengatakan pihaknya telah merilis program Menulis Bersama Perpustakaan atau Misbaper. Program ini dibuat untuk merangkul para penulis di PPU.
“Tulisan dapat berupa cerpen, kebudayaan, hingga sejarah daerah,” katanya, kemarin. “Kami terima dan kami terbitkan secara gratis. Intinya tentang muatan lokal PPU,” sambung Syarifah Asmawati.
Menurutnya, jika penulis ingin memperbanyak atau mencetak ulang di penerbit lain untuk penjualan dengan tujuan profit, Dispusip PPU akan memberikan kontak penerbit tersebut untuk mengembalikan hak ciptanya kepada si penulis. Syarifah Asmawati mengungkapkan, program Misbaper sudah berjalan sejak Mei lalu dengan deadline 23 Juli 2023.
“Namun para guru meminta deadline tambahan, sehingga proses penerbitannya mundur. Untuk satu judul buku, kami memberikan standar tulisan minimal 150 halaman,” sebutnya. “Adapun 150 halaman tersebut boleh karya antologi dengan satu judul diisi oleh beberapa penulis, dengan target 18 judul buku di tahun ini,” sambung Syarifah Asmawati.
Sementara itu, dari sisi pemanfaatan fasilitas literasi Dispusip PPU mencatat pengunjung perpustakaan mulai 1 Januari hingga 8 Agustus 2023 sebanyak 1.568 pengunjung. Meningkat dibandingkan 2022, di bulan yang sama, dengan 960 pengunjung.
“Itu menunjukkan ada peningkatan sekitar 70 persen yang hadir memanfaatkan fasilitas ruang perpustakaan. Namun, kebanyakan hanya pelajar mulai kalangan SD hingga SMP yang rutin ke sini setiap hari ketika pulang sekolah, serta kunjungan edukasi dari PAUD/TK di PPU. Masyarakat umumnya kurang, tidak terlalu banyak,” imbuhnya.
Padahal, koleksi buku yang ada cukup beragam, baik untuk kalangan umum maupun sekolah. “Selain koleksi buku, Dispusip PPU telah dilengkapi beberapa fasilitas lainnya. Di antaranya, ruang mini theater, ruang anak, ruang referensi, ruang koleksi baca umum, ruang sosialisasi, hingga ruang multimedia,” tukasnya. (adv)